Tha Sin Mim
Ṭā sīm mīm.
Inilah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas.
tilka āyātul-kitābil-mubīn(i).
Boleh jadi engkau (Muhammad) akan membinasakan dirimu (dengan kesedihan), karena mereka (penduduk Mekah) tidak beriman.
la‘allaka bākhi‘un nafsaka allā yakūnū mu'minīn(a).
Jika Kami menghendaki, niscaya Kami turunkan kepada mereka mukjizat dari langit, yang akan membuat tengkuk mereka tunduk dengan rendah hati kepadanya.
in nasya' nunazzil ‘alaihim minas-samā'i āyatan fa ẓallat a‘nāquhum lahā khāḍi‘īn(a).
Dan setiap kali disampaikan kepada mereka suatu peringatan baru (ayat Al-Qur'an yang diturunkan) dari Tuhan Yang Maha Pengasih, mereka selalu berpaling darinya.
wa mā ya'tīhim min żikrim minar-raḥmāni muḥdaṡin illā kānū ‘anhu mu‘riḍīn(a).
Sungguh, mereka telah mendustakan (Al-Qur'an), maka kelak akan datang kepada mereka (kebenaran) berita-berita mengenai apa (azab) yang dulu mereka perolok-olokkan.
faqad każżabū fa saya'tīhim ambā'u mā kānū bihī yastahzi'ūn(a).
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, betapa banyak Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam pasangan (tumbuh-tumbuhan) yang baik?
awalam yarau ilal-arḍi kam ambatnā fīhā min kulli zaujin karīm(in).
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Dan sungguh, Tuhanmu Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya), “Datangilah kaum yang zalim itu,
wa iż nādā rabbuka mūsā ani'til-qaumaẓ-ẓālimīn(a).
(yaitu) kaum Fir‘aun. Mengapa mereka tidak bertakwa?”
qauma fir‘aun(a), alā yattaqūn(a).
Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh, aku takut mereka akan mendustakan aku,
qāla rabbi innī akhāfu ay yukażżibūn(i).
sehingga dadaku terasa sempit dan lidahku tidak lancar, maka utuslah Harun (bersamaku).
wa yaḍīqu ṣadrī wa lā yanṭaliqu lisānī fa arsil ilā hārūn(a).
Sebab aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku.”
wa lahum ‘alayya żambun fa akhāfu ay yaqtulūn(i).
(Allah) berfirman, “Jangan takut (mereka tidak akan dapat membunuhmu)! Maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat-mukjizat); sungguh, Kami bersamamu mendengarkan (apa yang mereka katakan),
qāla kallā, fażhabā bi'āyātinā innā ma‘akum mustami‘ūn(a).
maka datanglah kamu berdua kepada Fir‘aun dan katakan, “Sesungguhnya kami adalah rasul-rasul Tuhan seluruh alam,
fa'tiyā fir‘auna faqūlā innā rasūlu rabbil-‘ālamīn(a).
lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama kami.”
an arsil ma‘anā banī isrā'īl(a).
Dia (Fir‘aun) menjawab, “Bukankah kami telah mengasuhmu dalam lingkungan (keluarga) kami, waktu engkau masih kanak-kanak dan engkau tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.
qāla alam nurabbika fīnā walīdaw wa labiṡta fīnā min ‘umurika sinīn(a).
Dan engkau (Musa) telah melakukan (kesalahan dari) perbuatan yang telah engkau lakukan dan engkau termasuk orang yang tidak tahu berterima kasih.”
wa fa‘alta fa‘latakal-latī fa‘alta wa anta minal-kāfirīn(a).
Dia (Musa) berkata, “Aku telah melakukannya, dan ketika itu aku termasuk orang yang khilaf.
qāla fa‘altuhā iżaw wa ana minaḍ-ḍāllīn(a).
Lalu aku lari darimu karena aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku menganugerahkan ilmu kepadaku serta Dia menjadikan aku salah seorang di antara rasul-rasul.
fa farartu minkum lammā khiftukum fa wahaba lī rabbī ḥukmaw wa ja‘alanī minal-mursalīn(a).
Dan itulah kebaikan yang telah engkau berikan kepadaku, (sementara) itu engkau telah memperbudak Bani Israil.”
wa tilka ni‘matun tamunnuhā ‘alayya an ‘abbatta banī isrā'īl(a).
Fir‘aun bertanya, “Siapa Tuhan seluruh alam itu?”
qāla fir‘aunu wa mā rabbul-‘ālamīn(a).
Dia (Musa) menjawab, “Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya (itulah Tuhanmu), jika kamu mempercayai-Nya.”
qāla rabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, in kuntum mūqinīn(a).
Dia (Fir‘aun) berkata kepada orang-orang di sekelilingnya, “Apakah kamu tidak mendengar (apa yang dikatakannya)?”
qāla liman ḥaulahū alā tastami‘ūn(a).
Dia (Musa) berkata, “(Dia) Tuhanmu dan juga Tuhan nenek moyangmu terdahulu.”
qāla rabbukum wa rabbu ābā'ikumul-awwalīn(a).
Dia (Fir‘aun) berkata, “Sungguh, Rasulmu yang diutus kepada kamu benar-benar orang gila.”
qāla inna rasūlakumul-lażī ursila ilaikum lamajnūn(un).
Dia (Musa) berkata, “(Dialah) Tuhan (yang menguasai) timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya; jika kamu mengerti.”
qāla rabbul-masyriqi wal-magribi wa mā bainahumā, in kuntum ta‘qilūn(a).
Dia (Fir‘aun) berkata, “Sungguh, jika engkau menyembah Tuhan selain aku, pasti aku masukkan engkau ke dalam penjara.”
qāla la'inittakhażta ilāhan gairī la'aj‘alannaka minal-masjūnīn(a).
Dia (Musa) berkata, “Apakah (engkau akan melakukan itu) sekalipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (bukti) yang nyata?”
qāla awalau ji'tuka bisyai'im mubīn(in).
Dia (Fir‘aun) berkata, “Tunjukkan sesuatu (bukti yang nyata) itu, jika engkau termasuk orang yang benar!”
qāla fa'ti bihī in kunta minaṣ-ṣādiqīn(a).
Maka dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar yang sebenarnya.
fa alqā ‘aṣāhu fa iżā hiya ṡu‘bānum mubīn(un).
Dan dia mengeluarkan tangannya (dari dalam bajunya), tiba-tiba tangan itu menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihatnya.
wa naza‘a yadahū fa iżā hiya baiḍā'u lin-nāẓirīn(a).
Dia (Fir‘aun) berkata kepada para pemuka di sekelilingnya, “Sesungguhnya dia (Musa) ini pasti seorang pesihir yang pandai,
qāla lil-mala'i ḥaulahū inna hāżā lasāḥirun ‘alīm(un).
dia hendak mengusir kamu dari negerimu dengan sihirnya; karena itu apakah yang kamu sarankan?”
yurīdu ay yukhrijakum min arḍikum bisiḥrih(ī), fa māżā ta'murūn(a).
Mereka menjawab, “Tahanlah (untuk sementara) dia dan saudaranya, dan utuslah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (pesihir),
qālū arjih wa akhāhu wab‘aṡ fil-madā'ini ḥāsyirīn(a).
niscaya mereka akan mendatangkan semua pesihir yang pandai kepadamu.”
ya'tūka bikulli saḥḥārin ‘alīm(in).
Lalu dikumpulkanlah para pesihir pada waktu (yang ditetapkan) pada hari yang telah ditentukan,
fa jumi‘as-saḥaratu limīqāti yaumim ma‘lūm(in).
dan diumumkan kepada orang banyak, “Berkumpullah kamu semua,
wa qīla lin-nāsi hal antum mujtami‘ūn(a).
agar kita mengikuti para pesihir itu, jika mereka yang menang.”
la‘allanā nattabi‘us-saḥarata in kānū humul-gālibīn(a).
Maka ketika para pesihir datang, mereka berkata kepada Fir‘aun, “Apakah kami benar-benar akan mendapat imbalan yang besar jika kami yang menang?”
falammā jā'as-saḥaratu qālū lifir‘auna a'inna lanā la'ajran in kunnā naḥnul-gālibīn(a).
Dia (Fir‘aun) menjawab, “Ya, dan bahkan kamu pasti akan mendapat kedudukan yang dekat (kepadaku).”
qāla na‘am wa innakum iżal laminal-muqarrabīn(a).
Dia (Musa) berkata kepada mereka, “Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan.”
qāla lahum mūsā alqū mā antum mulqūn(a).
Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka seraya berkata, “Demi kekuasaan Fir‘aun, pasti kamilah yang akan menang.”
fa alqau ḥibālahum wa ‘iṣiyyahum wa qālū bi‘izzati fir‘auna innā lanaḥnul-gālibūn(a).
Kemudian Musa melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.
fa alqā mūsā ‘aṣāhu fa iżā hiya talqafu mā ya'fikūn(a).
Maka menyungkurlah para pesihir itu, bersujud.
fa ulqiyas-saḥaratu sājidīn(a).
Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan seluruh alam,
qālū āmannā birabbil-‘ālamīn(a).
(yaitu) Tuhannya Musa dan Harun.”
rabbi mūsā wa hārūn(a).
Dia (Fir‘aun) berkata, “Mengapa kamu beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Nanti kamu pasti akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti akan kupotong tangan dan kakimu bersilang dan sungguh, akan kusalib kamu semuanya.”
qāla āmantum lahū qabla an āżana lakum, innahū lakabīrukumul-lażī ‘allamakumus-siḥr(a), fa lasaufa ta‘lamūn(a), la'uqaṭṭi‘anna aidiyakum wa arjulakum min khilāfiw wa la'uṣallibannakum ajma'īn(a).
Mereka berkata, “Tidak ada yang kami takutkan, karena kami akan kembali kepada Tuhan kami.
qālū lā ḍair(a), innā ilā rabbinā munqalibūn(a).
Sesungguhnya kami sangat menginginkan sekiranya Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami menjadi orang yang pertama-tama beriman.”
innā naṭma‘u ay yagfira lanā rabbunā khaṭāyānā an kunnā awwalal-mu'minīn(a).
Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa, “Pergilah pada malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), sebab pasti kamu akan dikejar.”
wa auḥainā ilā mūsā an asri bi‘ibādī innakum muttaba‘ūn(a).
Kemudian Fir‘aun mengirimkan orang ke kota-kota (untuk mengumpulkan bala tentaranya).
fa arsala fir‘aunu fil-madā'ini ḥāsyirīn(a).
(Fir‘aun berkata), “Sesungguhnya mereka (Bani Israil) hanya sekelompok kecil,
inna hā'ulā'i lasyirzimatun qalīlūn(a).
dan sesungguhnya mereka telah berbuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita,
wa innahum lanā lagā'iẓūn(a).
dan sesungguhnya kita semua tanpa kecuali harus selalu waspada.”
wa innā lajamī‘un ḥāżirūn(a).
Kemudian, Kami keluarkan mereka (Fir‘aun dan kaumnya) dari taman-taman dan mata air,
fa akhrajnāhum min jannātiw wa ‘uyūn(in).
dan (dari) harta kekayaan dan kedudukan yang mulia,
wa kunūziw wa maqāmin karīm(in).
demikianlah, dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil.
każālik(a), wa auraṡnāhā banī isrā'īl(a).
Lalu (Fir‘aun dan bala tentaranya) dapat menyusul mereka pada waktu matahari terbit.
fa atba‘ūhum musyriqīn(a).
Maka ketika kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, “Kita benar-benar akan tersusul.”
falammā tarā'al-jam‘āni qāla aṣḥābu mūsā innā lamudrakūn(a).
Dia (Musa) menjawab, “Sekali-kali tidak akan (tersusul); sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
qāla kallā, inna ma‘iya rabbī sayahdīn(i).
Lalu Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut itu dengan tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar.
fa auḥainā ilā mūsā aniḍrib bi‘aṣākal-baḥr(a), fanfalaqa fa kāna kullu firqin kaṭ-ṭaudil ‘aẓīm(i).
Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain.
wa azlafnā ṡammal-ākharīn(a).
Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersamanya.
wa anjainā mūsā wa mam ma‘ahū ajma‘īn(a).
Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain.
Ṡumma agraqnal-ākharīn(a).
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.
watlu ‘alaihim naba'a ibrāhīm(a).
Ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Apakah yang kamu sembah?”
iż qāla li'abīhi wa qaumihī mā ta‘budūn(a).
Mereka menjawab, “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya.”
qālū na‘budu aṣnāman fa naẓallu lahā ‘ākifīn(a).
Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah mereka mendengarmu ketika kamu berdoa (kepadanya)?
qāla hal yasma‘ūnakum iż tad‘ūn(a).
Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat atau mencelakakan kamu?”
au yanfa‘ūnakum au yaḍurrūn(a).
Mereka menjawab, “Tidak, tetapi kami dapati nenek moyang kami berbuat begitu.”
qālū bal wajadnā ābā'anā każālika yaf‘alūn(a).
Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah kamu memperhatikan apa yang kamu sembah,
qāla afa ra'aitum mā kuntum ta‘budūn(a).
kamu dan nenek moyang kamu yang terdahulu?
antum wa ābā'ukumul-aqdamūn(a).
Sesungguhnya mereka (apa yang kamu sembah) itu musuhku, lain halnya Tuhan seluruh alam,
fa innahum ‘aduwwul lī illā rabbal-‘ālamīn(a).
(yaitu) Yang telah menciptakan aku, maka Dia yang memberi petunjuk kepadaku,
allażī khalaqanī fa huwa yahdīn(i).
dan Yang memberi makan dan minum kepadaku;
wal-lażī huwa yuṭ‘imunī wa yasqīn(i).
dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku,
wa iżā mariḍtu fa huwa yasyfīn(i).
dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
wal-lażī yumītunī ṡumma yuḥyīn(i).
dan Yang sangat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari Kiamat.”
wal-lażī aṭma‘u ay yagfira lī khaṭī'atī yaumad-dīn(i).
Ibrahim berdoa), “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,
rabbi hab lī ḥukmaw wa alḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn(a).
dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian,
waj‘al lī lisāna ṣidqin fil-ākhirīn(a).
dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan,
waj‘alnī miw waraṡati janatin na‘īm(i).
dan ampunilah ayahku, sesungguhnya dia termasuk orang yang sesat,
wagfir li'abī innahū kāna minaḍ-ḍāllīn(a).
dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,
wa lā tukhzinī yauma yub‘aṡūn(a).
(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna,
yauma lā yanfa‘u māluw wa lā banūn(a).
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
illā man atallāha biqalbin salīm(in).
dan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa,
wa uzlifatil-jannatu lil-muttaqīn(a).
dan neraka Jahim diperlihatkan dengan jelas kepada orang-orang yang sesat,”
wa burrizatil-jaḥīmu lil-gāwīn(a).
dan dikatakan kepada mereka, “Di mana berhala-berhala yang dahulu kamu sembah,
wa qīla lahum ainamā kuntum ta‘budūn(a).
selain Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?”
min dūnillāh(i), hal yanṣurūnakum au yantaṣirūn(a).
Maka mereka (sesembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang sesat,
fa kubkibū fīhā hum wal-gāwūn(a).
dan bala tentara Iblis semuanya.
wa junūdu iblīsa ajma‘ūn(a).
Mereka berkata sambil bertengkar di dalamnya (neraka),
qālū wa hum fīhā yakhtaṣimūn(a).
”Demi Allah, sesungguhnya kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata,
tallāhi in kunnā lafī ḍalālim mubīn(in).
karena kita mempersamakan kamu (berhala-berhala) dengan Tuhan seluruh alam.
iż nusawwīkum birabbil-‘ālamīn(a).
Dan tidak ada yang menyesatkan kita kecuali orang-orang yang berdosa.
wa mā aḍallanā illal-mujrimūn(a).
Maka sehingga (sekarang) kita tidak mempunyai pemberi syafaat (penolong),
famā lanā min syāfi‘īn(a).
dan tidak pula mempunyai teman yang akrab,
wa lā ṣadīqin ḥamīm(in).
Maka seandainya kita dapat kembali (ke dunia) niscaya kita menjadi orang-orang yang beriman.”
falau anna lanā karratan fa nakūna minal-mu'minīn(a).
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar Dialah Mahaperkasa, Maha Penyayang.
wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.
każżabat qaumu nūḥinil-mursalīn(a).
Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
iż qāla lahum akhūhum nūḥun alā tattaqūn(a).
Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
innī lakum rasūlun amīn(un).
Maka bertakwalah kamu kepada Allah dan taatlah kepadaku.
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
wa mā as'alukum ‘alaihi min ajr(in), in ajriya illā ‘alā rabbil-‘ālamīn(a).
Maka bertakwalah kamu kepada Allah dan taatlah kepadaku.”
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Mereka berkata, “Apakah kami harus beriman kepadamu, padahal pengikut-pengikutmu orang-orang yang hina?”
qālū anu'minu laka wattaba‘akal-arżalūn(a).
Dia (Nuh) menjawab, “Tidak ada pengetahuanku tentang apa yang mereka kerjakan.
qāla wa mā ‘ilmī bimā kānū ya‘malūn(a).
Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, jika kamu menyadari.
in ḥisābuhum illā ‘alā rabbī lau tasy‘urūn(a).
Dan aku tidak akan mengusir orang-orang yang beriman.
wa mā ana biṭāridil-mu'minīn(a).
Aku (ini) hanyalah pemberi peringatan yang jelas.”
in ana illā nażīrum mubīn(un).
Mereka berkata, “Wahai Nuh! Sungguh, jika engkau tidak (mau) berhenti, niscaya engkau termasuk orang yang dirajam (dilempari batu sampai mati).”
qālū la'illam tantahi yā nūḥu latakūnanna minal-marjūmīn(a).
Dia (Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh kaumku telah mendustakan aku;
qāla rabbi inna qaumī każżabūn(i).
maka berilah keputusan antara aku dengan mereka, dan selamatkanlah aku dan mereka yang beriman bersamaku.”
faftaḥ bainī wa bainahum fatḥaw wa najjinī wa mam ma‘iya minal-mu'minīn(a).
Kemudian Kami menyelamatkannya Nuh dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan.
fa anjaināhu wa mam ma‘ahū fil-fulkil-masyḥūn(i).
Kemudian setelah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal.
Ṡumma agraqnā ba‘dul-bāqīn(a).
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
(Kaum) ‘Ad telah mendustakan para rasul.
każżabat ‘ādunil-mursalīn(a).
Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
iż qāla lahum akhūhum hūdun alā tattaqūn(a).
Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
innī lakum rasūlun amīn(un).
karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
wa mā as'alukum ‘alaihi min ajr(in), in ajriya illā ‘alā rabbil-‘ālamīn(a).
Apakah kamu mendirikan istana-istana pada setiap tanah yang tinggi untuk kemegahan tanpa ditempati,
atabnūna bikulli rī‘in āyatan ta‘baṡūn(a).
dan kamu membuat benteng-benteng dengan harapan kamu hidup kekal?
wa tattakhiżūna maṣāni‘a la‘allakum takhludūn(a).
Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu lakukan secara kejam dan bengis.
wa iżā baṭasytum baṭasytum jabbārīn(a).
Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku,
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
dan tetaplah kamu bertakwa kepada-Nya yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui.
wattaqul-lażī amaddakum bimā ta‘lamūn(a).
Dia (Allah) telah menganugerahkan kepadamu hewan ternak dan anak-anak,
amaddakum bi'an‘āmiw wa banīn(a).
dan kebun-kebun, dan mata air,
wa jannātiw wa ‘uyūn(in).
sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar.”
innī akhāfu ‘alaikum ‘ażāba yaumin ‘aẓīm(in).
Mereka menjawab, “Sama saja bagi kami, apakah engkau memberi nasihat atau tidak memberi nasihat,
qālū sawā'un ‘alainā awa‘aẓta am lam takum minal-wā‘iẓīn(a).
(agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang-orang terdahulu,
in hāżā illā khuluqul-awwalīn(a).
dan kami (sama sekali) tidak akan diazab.”
wa mā naḥnu bimu‘ażżabīn(a).
Maka mereka mendustakannya (Hud), lalu Kami binasakan mereka. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
fa każżabūhu fa ahlaknāhum, inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Kaum Samud telah mendustakan para rasul.
każżabat ṡamūdul-mursalīn(a).
Ketika saudara mereka Saleh berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
iż qāla lahum akhūhum ṣāliḥun alā tattaqūn(a).
Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
innī lakum rasūlun amīn(un).
karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Dan aku tidak meminta sesuatu imbalan kepadamu atas ajakan itu, imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
wa mā as'alukum ‘alaihi min ajr(in), in ajriya illā ‘alā rabbil-‘ālamīn(a).
Apakah kamu (mengira) akan dibiarkan tinggal di sini (di negeri kamu ini) dengan aman,
atutrakūna fīmā hāhunā āminīn(a).
di dalam kebun-kebun dan mata air,
fī jannātiw wa ‘uyūn(in).
dan tanaman-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut.
wa zurū‘iw wa nakhlin ṭal‘uhā haḍīm(un).
Dan kamu pahat dengan terampil sebagian gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah;
wa tanḥitūna minal-jibāli buyūtan fārihīn(a).
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melampaui batas,
wa lā tuṭī‘ū amral-musrifīn(a).
yang berbuat kerusakan di bumi dan tidak mengadakan perbaikan.”
allażīna yufsidūna fil-arḍi wa lā yaṣliḥūn(a).
Mereka berkata, “Sungguh, engkau hanyalah termasuk orang yang kena sihir;
qālū innamā anta minal-musaḥḥarīn(a).
engkau hanyalah manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat jika engkau termasuk orang yang benar.”
mā anta illā basyarum miṡlunā, fa'ti bi'āyatin in kunta minaṣ-ṣādiqīn(a).
Dia (Saleh) menjawab, “Ini seekor unta betina, yang berhak mendapatkan (giliran) minum, dan kamu juga berhak mendapatkan minum pada hari yang ditentukan.
qāla hāżihī nāqatul lahā syirbuw wa lakum syirbu yaumim ma‘lūm(in).
Dan jangan kamu menyentuhnya (unta itu) dengan sesuatu kejahatan, nanti kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat.”
wa lā tamassūhā bisū'in fa ya'khużakum ‘ażābu yaumin ‘aẓīm(in).
Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka merasa menyesal,
fa ‘aqarūhā fa aṣbaḥū nādimīn(a).
maka mereka ditimpa azab. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
fa akhażahumul-‘ażāb(u), inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Kaum Lut telah mendustakan para rasul,
każżabat qaumu lūṭinil-mursalīn(a).
ketika saudara mereka Lut berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?”
iż qāla lahum akhūhum lūṭun alā tattaqūn(a).
Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
innī lakum rasūlun amīn(un).
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
wa mā as'alukum ‘alaihi min ajrin in ajriya illā ‘alā rabbil-‘ālamīn(a).
Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks),
ata'tūnaż-żukrāna minal-‘ālamīn(a).
dan kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istri kamu? Kamu (memang) orang-orang yang melampaui batas.”
wa tażarūna mā khalaqa lakum rabbukum min azwājikum, bal antum qamun ‘ādūn(a).
Mereka menjawab, “Wahai Lut! Jika engkau tidak berhenti, engkau termasuk orang-orang yang terusir.”
qālū la'illam tantahi yā lūṭu latakūnanna minal-mukhrajīn(a).
Dia (Lut) berkata, “Aku sungguh benci kepada perbuatanmu.”
qāla innī li‘amalikum minal-qālīn(a).
(Lut berdoa), “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dan keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.”
rabbi najjinī wa ahlī mimmā ya‘malūn(a).
Lalu Kami selamatkan dia bersama keluarganya semua,
fa najjaināhu wa ahlahū ajma‘īn(a).
kecuali seorang perempuan tua (istrinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal.
illā ‘ajūzan fil-gābirīn(a).
Kemudian Kami binasakan yang lain.
Ṡumma dammarnal-ākharīn(a).
Dan Kami hujani mereka (dengan hujan batu), maka betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu.
wa amṭarnā ‘alaihim maṭarā(n), fa sā'a maṭarul-munżarīn(a).
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Penduduk Aikah telah mendustakan para rasul;
każżaba aṣḥābul-aikatil-mursalīn(a).
ketika Syuaib berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
iż qāla lahum syu‘aibun alā tattaqūn(a).
Sungguh, aku adalah rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
innī lakum rasūlun amīn(un).
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;
fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
wa mā as'alukum ‘alaihi min ajrin in ajriya illā ‘alā rabbil-‘ālamīn(a).
Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu merugikan orang lain.
auful-kaila wa lā takūnū minal-mukhsirīn(a).
Dan timbanglah dengan timbangan yang benar.
wazinū bil-qisṭāsil-mustaqīm(i).
Dan janganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-haknya dan janganlah membuat kerusakan di bumi;
wa lā tabkhasun-nāsa asy-yā'ahum wa lā ta‘ṡau fil-arḍi mufsidīn(a).
dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang terdahulu.”
wattaqul-lażī khalaqakum wal-jibillatal-awwalīn(a).
Mereka berkata, “Engkau tidak lain hanyalah orang-orang yang kena sihir.
qālū innamā anta minal-musaḥḥarīn(a).
Dan engkau hanyalah manusia seperti kami, dan sesungguhnya kami yakin engkau termasuk orang-orang yang berdusta.
wa mā anta illā basyarum miṡlunā wa in naẓunnuka laminal-kāżibīn(a).
Maka jatuhkanlah kepada kami gumpalan dari langit, jika engkau termasuk orang-orang yang benar.”
fa asqiṭ ‘alainā kisafam minas-samā'i in kunta minaṣ-ṣādiqīn(a).
Dia (Syuaib) berkata, “Tuhanku lebih mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
qāla rabbī a‘lamu bimā ta‘malūn(a).
Kemudian mereka mendustakannya (Syuaib), lalu mereka ditimpa azab pada hari yang gelap. Sungguh, itulah azab pada hari yang dahsyat.
fa każżabūhu fa akhażahum ‘ażābu yaumiẓ-ẓullah(ti), innahū kāna ‘ażāba yaumin ‘aẓīm(in).
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
inna fī żālika la'āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu'minīn(a).
Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Dan sungguh, (Al-Qur'an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam,
wa innahū latanzīlu rabbil-‘ālamīn(a).
Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril),
nazala bihir rūḥul-amīn(u).
ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan,
‘alā qalbika litakūna minal-munżirīn(a).
dengan bahasa Arab yang jelas.
bilisānin ‘arabiyyim mubīn(in).
Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu (disebut) dalam kitab-kitab orang yang terdahulu.
wa innahū lafī zuburil-awwalīn(a).
Apakah tidak (cukup) menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?
awalam yakul lahum āyatan ay ya‘lamahū ‘ulamā'u banī isrā'īl(a).
Dan seandainya (Al-Qur'an) itu Kami turunkan kepada sebagian dari golongan bukan Arab,
wa lau nazzalnāhū ‘alā ba‘ḍil-a‘jamīn(a).
lalu dia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir); niscaya mereka tidak juga akan beriman kepadanya.
fa qara'ahū ‘alaihim mā kānū bihī mu'minīn(a).
Demikianlah, Kami masukkan (sifat dusta dan ingkar) ke dalam hati orang-orang yang berdosa,
każālika salaknāhu fī qulūbil-mujrimīn(a).
mereka tidak akan beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang pedih,
lā yu'minūna bihī ḥattā yarawul-‘ażābal-alīm(a).
maka datang azab kepada mereka secara mendadak, ketika mereka tidak menyadarinya,
fa ya'tiyahum bagtataw wa hum lā yasy‘urūn(a).
lalu mereka berkata, “Apakah kami diberi penangguhan waktu?”
fa yaqūlū hal naḥnu munẓarūn(a).
Bukankah mereka yang meminta agar azab Kami dipercepat?
afa bi‘ażābinā yasta‘jilūn(a).
Maka bagaimana pendapatmu jika kepada mereka Kami berikan kenikmatan hidup beberapa tahun,
afa ra'aita im matta‘nāhum sinīn(a).
kemudian datang kepada mereka azab yang diancamkan kepada mereka,
Ṡumma jā'ahum mā kānū yū‘adūn(a).
niscaya tidak berguna bagi mereka kenikmatan yang mereka rasakan.
mā agnā ‘anhum mā kānū yumatta‘ūn(a).
Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri, kecuali setelah ada orang-orang yang memberi peringatan kepadanya;
wa mā ahlaknā min qaryatin illā lahā munżirūn(a).
untuk (menjadi) peringatan. Dan Kami tidak berlaku zalim.
Żikrā, wa mā kunnā ẓālimīn(a).
Dan (Al-Qur'an) itu tidaklah dibawa turun oleh setan-setan.
wa mā tanazzalat bihisy-syayāṭīn(u).
Dan tidaklah pantas bagi mereka (Al-Qur'an itu), dan mereka pun tidak akan sanggup.
wa mā yambagī lahum wa mā yastaṭī‘ūn(a).
Sesungguhnya untuk mendengarkannya pun mereka dijauhkan.
innahum ‘anis-sam‘i lama‘zūlūn(a).
Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan selain Allah, nanti kamu termasuk orang-orang yang diazab.
falā tad‘u ma‘allāhi ilāhan ākhara fa takūna minal-mu‘ażżabīn(a).
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat,
wa anżir ‘asyīratakal-aqrabīn(a).
dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.
wakhfiḍ janāḥaka limanittaba‘aka minal-mu'minīn(a).
Kemudian jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”
fa in ‘aṣauka faqul innī barī'um mimmā ta‘malūn(a).
Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
wa tawakkal ‘alal-‘azīzir-raḥīm(i).
Yang melihat engkau ketika engkau berdiri (untuk salat),
allażī yarāka ḥīna taqūm(u).
dan (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud.
wa taqallubaka fis-sājidīn(a).
Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
innahū huwas-samī‘ul-‘alīm(u).
Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun?
hal unabbi'ukum ‘alā man tanazzalusy-syayāṭīn(u).
Mereka (setan) turun kepada setiap pendusta yang banyak berdosa,
tanazzalu ‘alā kulli affākin aṡīm(in).
mereka menyampaikan hasil pendengaran mereka, sedangkan kebanyakan mereka orang-orang pendusta.
yulqūnas-sam‘a wa akṡaruhum kāżibūn(a).
Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.
wasy-syu‘arā'u yattabi‘uhumul-gāwūn(a).
Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah,
alam tara annahum fī kulli wādiy yahīmūn(a).
dan bahwa mereka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?
wa annahum yaqūlūna mā lā yaf‘alūn(a).
Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan berbuat kebajikan dan banyak mengingat Allah dan mendapat kemenangan setelah terzalimi (karena menjawab puisi-puisi orang-orang kafir). Dan orang-orang yang zalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali.
illal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti wa żakarullāha kaṡīraw wantaṣarū mim ba‘di mā ẓulimū, wa saya‘lamul-lażīna ẓalamū ayya munqalabiy yanqalibūn(a).