Wahai orang yang berselimut (Nabi Muhammad),
Yā ayyuhal-muddaṡṡir(u).
bangunlah, lalu berilah peringatan!
Qum fa'anżir.
Tuhanmu, agungkanlah!
Wa rabbaka fakabbir.
Pakaianmu, bersihkanlah!
Wa ṡiyābaka faṭahhir.
Segala (perbuatan) yang keji, tinggalkanlah!
War-rujza fahjur.
Janganlah memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak!
Wa lā tamnun tastakṡir(u).
Karena Tuhanmu, bersabarlah!
Wa lirabbika faṣbir.
Apabila sangkakala ditiup,
Fa iżā nuqira fin-nāqūr(i).
hari itulah hari yang sulit,
Fa żālika yauma'iżiy yaumun ‘asīr(un).
(yang) tidak mudah bagi orang-orang kafir.
‘Alal-kāfirīna gairu yasīr(in).
Biarkanlah Aku (yang bertindak) terhadap orang yang Aku ciptakan dia dalam kesendirian.
Żarnī wa man khalaqtu waḥīdā(n).
Aku beri dia kekayaan yang berlimpah,
Wa ja‘altu lahū mālam mamdūdā(n).
anak-anak yang selalu bersamanya,
Wa banīna syuhūdā(n).
dan Aku beri dia kelapangan (hidup) seluas-luasnya.
Wa mahhattu lahū tamhīdā(n).
Kemudian, dia ingin sekali agar Aku menambahnya.
Ṡumma yaṭma‘u an azīd(a).
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia telah menentang ayat-ayat Kami (Al-Qur’an).
Kallā, innahū kāna li'āyātinā ‘anīdā(n).
Aku akan membebaninya dengan pendakian yang memayahkan.
Sa'urhiquhū ṣa‘ūdā(n).
Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya).
Innahū fakkara wa qaddar(a).
Maka, binasalah dia. Bagaimanakah dia menetapkan?
Faqutila kaifa qaddar(a).
Kemudian, binasalah dia. Bagaimanakah dia menetapkan?
Ṡumma qutila kaifa qaddar(a).
Kemudian dia memikirkan (untuk melecehkan Al-Qur’an).
Ṡumma naẓar(a).
Kemudian, dia berwajah masam dan cemberut (karena tidak menemukan kelemahan Al-Qur’an).
Ṡumma ‘abasa wa basar(a).
Kemudian, dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri.
Ṡumma adbara wastakbar(a).
Lalu, dia berkata, “(Al-Qur’an) ini tidak lain, kecuali sihir yang dipelajari (dari orang-orang terdahulu).
Faqāla in hāżā illā siḥruy yu'ṡar(u).
Ini tidak lain kecuali perkataan manusia.”
In hāżā illā qaulul-basyar(i).
Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar.
Sa'uṣlīhi saqar(a).
Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu?
Wa mā adrāka mā saqar(a).
(Neraka Saqar itu) tidak meninggalkan (sedikit pun bagian jasmani) dan tidak membiarkan(-nya luput dari siksaan).
Lā tubqī wa lā tażar(u).
(Neraka Saqar itu) menghanguskan kulit manusia.
Lawwāḥatul lil-basyar(i).
Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).
‘Alaihā tis‘ata ‘asyar(a).
Kami tidak menjadikan para penjaga neraka, kecuali para malaikat dan Kami tidak menentukan bilangan mereka itu, kecuali sebagai cobaan bagi orang-orang kafir. (Yang demikian itu) agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, orang yang beriman bertambah imannya, orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, serta orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata,) “Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki (berdasarkan kecenderungan dan pilihan mereka sendiri) dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki (berdasarkan kesiapan mereka untuk menerima petunjuk). Tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Ia (neraka Saqar itu) tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.
Wa mā ja‘alnā aṣḥāban-nāri illā malā'ikah(tan), wa mā ja‘alnā ‘iddatahum illā fitnatal lil-lażīna kafarū, liyastaiqinal-lażīna ūtul-kitāba wa yazdādal-lażīna āmanū īmānaw wa lā yartābal-lażīna ūtul-kitāba wal-mu'minūn(a), wa liyaqūlal-lażīna fī qulūbihim maraḍuw wal-kāfirūna māżā arādallāhu bihāżā maṡalā(n), każālika yuḍillullāhu may yasyā'u wa yahdī may yasyā'(u), wa mā ya‘lamu junūda rabbika illā huw(a), wa mā hiya illā żikrā lil-basyar(i).
Sekali-kali tidak! Demi bulan,
Kallā wal-qamar(i).
demi malam ketika telah berlalu,
Wal-laili iż adbar(a).
dan demi subuh apabila mulai terang,
Waṣ-ṣubḥi iżā asfar(a).
sesungguhnya ia (neraka Saqar itu) benar-benar salah satu (bencana) yang sangat besar,
Innahā la'iḥdal-kubar(i).
sebagai peringatan bagi manusia,
Nażīral lil-basyar(i).
(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang ingin maju (meraih kebajikan) atau mundur (dengan berbuat maksiat).
Liman syā'a minkum ay yataqaddama au yata'akhkhar(a).
Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan,
Kullu nafsim bimā kasabat rahīnah(tun).
kecuali golongan kanan,
Illā aṣḥābal-yamīn(i).
berada di dalam surga yang mereka saling bertanya
Fī jannātin - yatasā'alūn(a).
tentang (keadaan) para pendurhaka,
‘Anil-mujrimīn(a).
“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?”
Mā salakakum fī saqar(a).
Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat
Qālū lam naku minal-muṣallīn(a).
dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin.
Wa lam naku nuṭ‘imul-miskīn(a).
Bahkan, kami selalu berbincang (untuk tujuan yang batil) bersama para pembincang,
Wa kunnā nakhūḍu ma‘al-khā'iḍīn(a).
dan kami selalu mendustakan hari Pembalasan,
Wa kunnā nukażżibu biyaumid-dīn(i).
hingga datang kepada kami kematian.”
Ḥattā atānal-yaqīn(u).
Maka, tidak berguna lagi bagi mereka syafaat (pertolongan) dari para pemberi syafaat.
Famā tanfa‘uhum syafā‘atusy-syāfi‘īn(a).
Lalu, mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)
Famā lahum ‘anit-tażkirati mu‘riḍīn(a).
seakan-akan mereka keledai liar yang terkejut
Ka'annahum ḥumurum mustanfirah(tun).
lari dari singa.
Farrat min qaswarah(tin).
Bahkan, setiap orang dari mereka ingin diberi lembaran-lembaran (kitab) yang terbuka.
Bal yurīdu kullumri'im minhum ay yu'tā ṣuḥufam munasysyarah(tan).
Sekali-kali tidak! Sebenarnya mereka tidak takut pada akhirat.
Kallā, bal lā yakhāfūnal-ākhirah(ta).
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah suatu peringatan.
Kallā innahū tażkirah(tun).
Siapa yang berkehendak tentu mengambil pelajaran darinya.
Faman syā'a żakarah(ū).
Mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya (Al-Qur’an), kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dialah yang (kita) patut bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampunan.
Wa mā yażkurūna illā ay yasyā'allāh(u), huwa ahlut-taqwā wa ahlul-magfirah(ti).