Demi langit dan yang datang pada malam hari.
Was-samā'i waṭ-ṭāriq(i).
Tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?
Wa mā adrāka maṭ-ṭāriq(u).
(Itulah) bintang yang bersinar tajam.
An-najmuṡ-ṡāqib(u).
Setiap orang pasti ada penjaganya.
In kullu nafsil lammā ‘alaihā ḥāfiẓ(un).
Hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan.
Falyanẓuril-insānu mimma khuliq(a).
Dia diciptakan dari air (mani) yang memancar,
Khuliqa mim mā'in dāfiq(in).
yang keluar dari antara tulang sulbi (punggung) dan tulang dada.
Yakhruju mim bainiṣ-ṣulbi wat-tarā'ib(i).
Sesungguhnya Dia (Allah) benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati)
Innahū ‘alā raj‘ihī laqādir(un).
pada hari ditampakkan segala rahasia.
Yauma tublas-sarā'ir(u).
Maka, baginya (manusia) tidak ada lagi kekuatan dan tidak (pula) ada penolong.
Famā lahū min quwwatiw wa lā nāṣir(in).
Demi langit yang mengandung hujan
Was-samā'i żātir-raj‘(i).
dan bumi yang memiliki rekahan (tempat tumbuhnya pepohonan),
Wal-arḍi żātiṣ-ṣad‘(i).
sesungguhnya (Al-Qur’an) itu benar-benar firman pemisah (antara yang hak dan yang batil)
Innahū laqaulun faṣl(un).
dan ia (Al-Qur’an) sama sekali bukan perkataan senda gurau.
Wa mā huwa bil-hazl(i).
Sesungguhnya mereka (orang kafir) melakukan tipu daya.
Innahum yakīdūna kaidā(n).
Aku pun membalasnya dengan tipu daya.
Wa akīdu kaidā(n).
Maka, tangguhkanlah orang-orang kafir itu. Biarkanlah mereka sejenak (bersenang-senang).
Fa mahhilil-kāfirīna amhilhum ruwaidā(n).